Mobil terbang https://rlcregina.com/ bukan kembali angan-angan atau sekadar cerita era depan. Sejumlah perusahaan rintisan berlomba mengembangkan mobil terbang, setidaknya untuk electric vertical takeoff plus landing aircraft atau eVTOL, yang diperkirakan akan beroperasi komersial 1-2 th. ke depan di beberapa negara. Lebih jauh, mobil terbang berukuran mobil darat termasuk telah terasa dikembangkan untuk 6-7 th. ke depan.
Pesawat eVTOL adalah tipe pesawat yang dirancang untuk operasi jangka pendek serta frekuensi tinggi. Pesawat yang hanya dapat lepas landas secara vertikal itu sesuai untuk pasar taksi hawa agar sering termasuk disebut taksi terbang. Pengembangan eVTOL di sejumlah negara terus tumbuh seiring tren meningkatnya produksi mobil-mobil listrik berbasis baterai.
Baca Juga: princess gacor
Terbaru, raksasa otomotif asal Jepang, Toyota, dan perusahaan pesawat elektrik asal Amerika Serikat (AS), Joby Aviation, menegaskan prinsip kerja sama sekaligus perlihatkan penerbangan eVTOL di Higashi-Fuji Technical Center punya Toyota, Shizuoka, Jepang, Sabtu (2/11/2024). Acara itu dihadiri Chairman Toyota Group Akio Toyoda dan pendiri sekaligus CEO Joby, JoeBen Bevirt.
”Mobilitas hawa berpotensi merubah nalar kita tentang jarak dan waktu serta mengakses era depan. Toyota akan memperdalam kolaborasi dengan Joby untuk mewujudkan dambaan bersama,” kata Executive Vice President of Toyota Motor Corporation Hiroki Nakajima, dikutip dari siaran pers Toyota.
Sementara JoeBen mengatakan, penerbangan eVTOL hasil kerja sama dengan Toyota jadi tonggak perlu didalam perjalanan perusahaan mewujudkan transportasi hawa yang bersih. ”Kami punyai ambisi besar, yaitu merubah dunia dan merubah langkah orang bepergian, seperti yang telah dikerjakan Toyota sepanjang 87 tahun,” ujarnya.
AP PHOTO/KAMRAN JEBREILI
Dalam foto 26 September 2017 ini, prototipe Volocopter uji terbang di kota Dubai, Uni Emirat Arab. Dubai meminta suatu hari punyai taksi terbang tanpa pilot yang melesat di pada gedung pencakar langitnya. Baru minggu ini, negara kota di Uni Emirat Arab jadi tuan rumah bagi kru dari perusahaan Jerman, Volocopter, yang punyai prototipe dua kursi listrik bertenaga baterai lepas landas dan mendarat. Dubai akan punyai peraturan didalam lima th. ke depan agar pesawat siap terbang secara teratur.
Keseriusan termasuk ditunjukkan pengembang eVTOL asal Brasil, Eve, yang memperkuat neraca keuangannya untuk menolong pengembangan taksi terbang. Sebagaimana dilaporkan Reuters, Jumat (1/11/2024), Eve beroleh utang senilai 50 juta dollar AS dari Citibank.
Iklan
Iklan
Sebelumnya, anak bisnis perusahaan penerbangan Brasil, Embraer, itu mendapat utang 88 juta dollar AS dari Bank Pembangunan Brasil (BNDES).
Baca JugaTaksi Terbang untuk Masa Depan Langit Indonesia
Eve menghendaki eVTOL yang mereka kembangkan akan beroleh sertifikasi dan terasa beroperasi komersial terhadap 2026. Hingga kini mereka telah mengantongi 3.000 pesanan potensial sebelum akan produksi dengan potential revenue kira-kira 14,5 miliar dollar AS.
”Eve terus menarik para investor baru. Sebab, itu jadi sinyal keyakinan berkelanjutan terhadap konsep strategis kami, termasuk memperlihatkan kuatnya minat terhadap pesawat eVTOL kami,” ujar Chief Financial Officer Eve, Eduardo Couto, dikutip dari Reuters.
Mobil listrik Neta V yang dibawa harian Kompas datang di Kelenteng Sam Po Kong di Semarang, 12 Desember 2023. Dengan baterai yang terisi penuh, mobil ini diklaim dapat raih 401 km berdasarkan pengujian dengan standar China Ligjt-duty Vehicles Tes Cycle (CLTC) atau raih 384 km berdasarkan standar New European Driving Cycle (NEDC). Dengan kebolehan tersebut, mobil ini sebetulnya tidak hanya mumpuni untuk transportasi didalam kota, tapi termasuk untuk perjalanan jauh.
Di China, perusahaan manufaktur kendaraan listrik XPeng, melalui anak bisnis XPeng Aeroht, termasuk mengembangkan eVTOL dengan jenama Voyager X2. Produk ini telah mengikuti berbagai pameran serta telah diuji coba.
XPeng kini fokus mengembangkan mobil terbang modular land aircraft carrier. Konsep ini mengombinasikan kendaraan darat dengan mobil terbang modular.
Land aircraft carrier terdiri atas dua kendaraan. Pertama, ground module, bersifat mobil listrik dengan ban 6×6 dan kursi untuk 4-5 penumpang.
Kedua ialah mobil terbang berukuran kecil yang hanya dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal yang disimpan di bagasi belakang ground module. Mobil terbang modular dengan dua kursi kokpit itu dapat dikeluarkan dari ground module kapan pun.
”Akhir 2024 kita akan mengakses pre-order di China. Barulah terhadap 2026 kita akan produksi secara massal,” kata International Communications Senior Manager XPeng Aeroht, Fanny Tong, di sela-sela GITEX Global 2024 di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (14/10/2024).